Surat pemberian mu itu
terus kubaca berulang kali. Dan aku memiliki jawaban dari tiap paragraf yang
kau torehkan disana. Jawaban yang takkan mungkin ku sampaikan kini. Yaa kini.
Mengapa engkau waktu itu putuskan cintaku?
Maafkan
aku harus memilih keputusan ini. Keputusan yang harus nya tak kuputuskan untuk
memutuskan dan meninggalkan mu. Tapi ada yang harus ku tahan. Dan harus ada
yang ku capai. Aku menahan gejolak gelora cinta ini yang kadang membutakan. Aku
hanya ingin mencapai semua mimpi dan angan dan itu tanpa mu, namun untuk mu.