Saturday, October 19, 2019

Sanji. Dari Kacamata Psikologi.

                                                              

SANJI





Oleh : © PemudaAbad21


Jujur yaa. Gue naruh simpati sama Sanji. Kalo boleh milih jadi crew topi Jerami. Gue sih bakal milih jadi Sanji. Dia keren. Maskulin tapi disatu sisi jago masak. Dia punya idealisme. Gak mau bertarung pakai tangan. Karena tangannya hanya digunakan untuk memasak bukan melukai. Jadilah ia "ribut" dengan kaki saja.




Tapi bukan itu yg bikin gue simpati sama dia. Yg bikin gue simpati sama dia adalah satu! Dia gak bisa CHILL kalo ngeliat cewe cantik. Dia selalu heboh ngeliat Nami atau Robin yg seksi. Pokoknya he cannot chill if she the sexy woman.





Tau gak kenapa dia kayak gitu? He lack of attention and affection of his mother. Saat masa kecilnya Sanji begitu ditindas oleh saudara dan ayahnya. Dan ia kekurangan sosoknya ibu karena yg penyakitan dan akhirnya. Ia hanya sedikit dapat sosok hangat perempuan dari kakaknya REIJU. tapi peran itu saja tak cukup. Karena REIJU terlalu menahan diri.




Akhirnya SANJI pun mengalami REGRESI. Atau ia selalu KEMBALI KE MASA MASA PERKEMBANGAN AWAL saat melihat sosok wanita. Actually he needs attention. He needs affection. Tapi karena ia tak pernah mendapat pengalaman BEING LOVED. Akhirnya ia hanya bisa mengekspresikan dengan LEBAY ketika bertemu perempuan cantik.






Sanji hampir mendapatkan kebahagian dengan menikahi PUDDING. Tapi sayangnya pernikahan itu hanya SETTINGAN saja. Pudding yg pada awalnya benci pada Sanji. Tapi berubah menjadi kagum. Karena sanji bisa menerima dirinya apa adanya. (FYI. PUDDING itu memiliki 3 mata, 1 matanya itu ada di dahi, ia sembunyikan lewat poninya). Tapi sanji tidak mempermasalahkan hal itu. Sanji bukan hanya berbagi cinta. Ia BERBAGI LUKA. But kisah itu harus berakhir. Ohh SANJI...




In the end. I just hope. Sanji find the right woman. Yang bisa menerima segala kekurangan dan lebihnya. Entah itu dengan Nami atau mungkin Robin. I pray happiness for you. I will alwyas proud of you. Yang walaupun tidak pernah mendapatkan afeksi perempuan. Tapi kau tidak pernah sekalipun kasar atau bahkan "main tangan" dengan perempuan. Full of my rispek for you!

No comments:

Post a Comment