Selamat Berpisah

Apa memang kita di pertemukan hanya untuk mengembalikkan kita pada kesunyian abadi.

Apa kau hadir hanya untuk mencoba membiasakan ku tak mati saat sunyi tiba kembali?

Atau apa kau hadir mencoba untuk mengenalkan ku pada arti kesunyian lain yang tak pernah ku mengerti?

dengarlah!

aku takkan mati hanya karena sepi bahkan sunyi.

tapi sungguh perpisahaan ini terasa pekat menyelimuti.

menyelimuti mimpi mimpi yang belum sempat kita tuai.

Mimpi-mimpi yang dulu hendak kita capai.

yang kini harus di tinggalkan dan mungkin mustahil baginya kembali.


Selamat Berpisah.


Ucapan selamat pagi yang buat ku bergegas mengukir hari hari.

Selamat Berpisah.

Pesan Singkat yang slalu buat ku siaga untuk tetap menarikan jemari ini.

Selamat Berpisah

pada tawa mu yang mampu buat hari jadi semakin menjadi berarti.

Selamat Berpisah.

Pelukan hangat yang mampu buat ku bertahan dalam rintik rinai hujan saat malam yang slalu menanti.


rasa nya dunia ini sudah cukup adil untuk bersedia berbagi kisah nya di tiap hari.

namun bukan kah keadilan itu punya harga yang harus di lunasi

namun terlambat ku sadari.

dunia meminta kita hidup dalam dunia Sendiri, cinta sendiri.


rasa nya cinta ini mungkin sudah akan semakin menjadi

menjadi buah yang harus nya bisa  saling kita cicipi.

tapi ego ini membunuh benih yang masih harus di semai.

dan kita pun gagal bahkan sekedar untuk melihat pohon itu meninggi.


rasanya rindu ini selalu tak ada tepi.

namun ternyata kapal pun punya tempat berhenti.

pelabuhan yang selalu menanti.

dan kita pun ternyata harus berhenti.

berhenti? kata itu seperti nya terlalu manusiawi.

karam dalam karang yang berduri.

mungkin itu lah yang sesuai dengan keadaan ini.


selamat berpisah semua keadilan
walau kini aku berteman akrab dengan sejumput mimpi mati.

selamat berpisah semua cinta.
walau kini aku berteman akrab dengan ego diri

selamat berpisah semua rindu
walau kini aku makin terbiasa dengan arti sendiri.

Selamat berpisah kasih...