Pertiwi Kala Menuaa

PERTIWI KALA MENUA

Karya : Muhammad Dzar Ghiffari
#PemudaAbad21

17 Agustus 2015

Bait-bait puisi inilah yang mengantarkan ku pada juara ke 3 tingkat nasional lomba penulisan puisi yang diadakan DIP Centre.

Kesadaranku berkumparan berubah jadi angan.

Membawa pada kenangan di Pegangsaan.

Jalan yang menjadi saksi pada ramadhan.

Sebagai lahirnya sebuah Negara kesatuan.

Teguhkan saat yang tepat.

Tak pedulikan amarah mengumpat.

Tak gentar meski keterasingan didapat.

Kaulah yang paling tau tempat dan saat.

17 Agustus 1945 menjadi pusat.

Terciptanya sebuah Negara yang kan melaju pesat.

Meski umur sudah hampir berkarat.

Hindia Belanda dulu kau dikenal.

Lalu kau juga pernah menjadi serikat.

Hingga akhirnya kau kembali menjadi satu.

Satu nusa.  Satu bangsa.  Satu bahasa.

indONEsia

Kita ada Pengelola Diri Kita

oleh : © PemudaAbad21

Kalo bilang semua yang diberikan Allah itu adalah "Pinjaman". Tidak. Sama sekali tidak. Allah tidak pernah meminjamkan apapun pada kita. Ia berikan semua pada kita. Sekalipun kita berdosa. Sekalipun kita tak berdoa! Tuhan berikan kita lapangnya bernapas. Tuhan berikan kita nikmat rasa gurih pada ayam yang jadi makan malam. Barang siapa merasa meminjam. Maka ia harus kembalikan itu semua. Sanggup kamu?

Kotak Pandora Dalam Diri Kita

oleh : PemudaAbad21

Jauh di dalam diri kita tersimpan sebuah kotak. Kotak yang tak ingin kita buka. karena bila kota itu dibuka, maka segala hasrat, rasa, karsa, yang kita pendam dan kita jaga dalam dalam akan terbebas dengan liarnya. kotak itu adalah Kotak Pandora. Kotak tempat kita menyimpan Shadow (Carl Gustav Jung) kita. sisi gelap diri kita yang tidak banyak ingin orang tau, sisi yang kita tutup rapat, karena kita tau, bila kotak itu dibuka, akan sangat sulit tuk mengandilakannya. namun bila kota itu sudah dibuka. tersisa pilihan, akan kah kita mau perlahan lahan memasukkan kembali segala macam TEROR itu, atau membiarkan terus terbuka saja terus tanpa menutupnya, dan membiarkannya menjadi bagian dari diri kita.