Thursday, December 28, 2023

Surat Cinta Ku (Jakarma part 2)


oleh : #PemudaAbad21 

Kita adalah generasi terkutuk.
Terlahir di negri sejuta problematik.
Ironisnya!
yang ku tau dan ku lihat, kau juga ingin hidup berkelanjutan, melanjutkan berketurunan.

Ohh kau tidak belajar dari pengalaman.
Inginkan anak mu juga menjadi korban. 

Kau hanya kesepian.
sayang.

Kita adalah generasi yang dimaklumi menikmati selangkangan tanpa adanya ikatan pernikahan. 

Asalkan menggunakan pengaman, tapi gunakan saja dalih turut membantu menahan laju ledakan kependudukan. Maka kau kan jadi pahlawan! 

Kita adalah generasi yang dimaklumi melihat laki-laki Flamboyan melambai-melambaikan ia punya tangan.

Mau dikata apa? Kami (pria) kelebihan 3 jutaan. Berterima kasihlah pada mereka. Hadirnya coba lakukan keseimbangan. Maka yang pria jatuh hati pula pada sesamanya. Namun ada juga yg memilih ketersendirian untuk dijadikan kawan. 

Kita adalah generasi yang dimaklumi melakukan perjudian.

dengan dalih pelipat gandaan uang, daripada tidak makan, karena kesulitan mencari pekerjaan.

Kita adalah generasi yang dimaklumi melalukan kekerasan. 

film penuh kesadisan diizinkan bebas diperlihatkan namun saat terdapat film romansa penuh adegan percintaan tak dibiarkanlah kau diperlihatkan.

Kita adalah generasi yang dimaklumi melakukan kecurangan

Demi nama baik yang harus diharumkan, walaupun otak dan hati penuh kekosongan

Lalu...

Kau masih ingin lanjut berketurunan?
di tempat ini?
Bukankah kedepan itu hanya melanjutkan kau punya kecemasan?

Mengerikan.

Inilah kenyataan.
Pahit bukan?
Tapi tetap harus dikatakan.

bukankah ini adalah waktu yang tepat pula untuk mengatakan

Hancurkan...
Kawan.
Han
Cur
Kan

Inna maal usri Yusro
Sesungguhnya bersama CHAOS ada ORDER selalu membayangi.

Salam
#PemudaAbad21

#Jakarma #JAKARta

Monday, December 25, 2023

KASTA

Kasta
oleh : PemudaAbad21


Mari kita bicarakan perihal kasta. 
apakah kasta Brahman lebih tinggi dari Sudra? 
adakah Brahman merasa lebih mulia dari para Sudra?
bila saja mereka merasa lebih mulia, maka tak pantas dan tak layak sepertinya menyandang gelar Brahman. Karena sejatinya kasta bukanlah starta namun PERAN yang harus slalu dijalani sebaik-baiknya.



Apa jadinya para Brahman, para Ksatria, para Waisya tanpa para Sudra yang bekerja jadi petani, tukang kebun, Uda nasi padang, tukang mie ayam, akang bubur Cianjur pun cak nasi bebek Madura.

Manalah nikmat hasil surga ini tanpa mereka yang mampu mengolahnya jadi olahan yg lebih nikmat. 

Jika para saudara kita... ehhh maksud saya para Sudra tak didukung oleh para Brahman, Ksatria, Waisya secara materil pun moril yaa apa yang mereka kerjakan, kreasikan, usahakan jadi terasa tak memberikan manfaat bagi penduduk surga ini.

Mereka jadi merasa mesti self healing pula ke Bali.
"terkena mental breakdance" ujar mereka. 
lihat, dalam kondisi tertekan saja mereka masih tetap bisa jenaka.

Hingga akhirnya para Sudra jadi merasa tertindas. Tidak menerima peran yang sudah diturunkan (casta) secara turun - temurun. Lalu mulailah tumbuh pemikiran.

"Cihhh memang mereka saja yang bisa memimpin! KAMI JUGA BISA!" ujar mereka yang merasa terjalimi.

dengan segala upaya mereka berupaya naik kelas. padahal, tidak ada yang perlu mereka naiki. Sejatinya kita hanya perlu melakukan peran terbaik kita saja bukan? Semaksimal mungkin. Naik itu MELELAHKAN. MENDAKI itu butuh banyak perbekalan pun pengetahuan (kadang juga orang dalam) sedangkan MEMAKSIMALKAN potensi hanya butuh KESADARAN.

Hanya butuh kesadaran itu sejatinya sulitkah? Mudakah?

Tapi coba saya berikan metafora sederhana yaa.

Ibarat permainan Mobile Legend

Ada para Marksman yang mencoba menjadi Tank,

Lihat? Inilah yang terjadi bila para pemain ML TIDAK SADAR pada PERANNYA. 

Bayangkan seorang Miya, bangsa elf, cantik, tubuhnya ringan menjadi tank?! yang biasanya Tank itu berbadan kekar pun besar. Rubuh seketika lah tower. Ngeri membayangkannya di permainan.

Bayangkan itu suatu Negara
Menakutkan. Horor. Ngeri.

Bangun! bangun! BANGUN!

Salam #PemudaAbad21