Tuesday, March 6, 2018

Yin dan Yang (Dalam sudut pandang islam)



#PemudaAbad21

Ada seseorang yang bangga bahwa dirinya berwarna abu-abu. Menurutnya ia selalu berada di pihak yg moderat. Yg netral. Padahal jelas warna itu warna perpaduan antara hitam dan putih. Sebutlah mencampurkan yang baik dengan yang buruk.

Padahal untuk mendeskripsikan dua hal itu sudah diwakili oleh hitam dan putih saja.

Untuk apa berbangga hati menjadi abu-abu.

Bila ternyata ditiap segala baik kita, pastilah ada satu titik buruk kita.



Pun

Ternyata ditiap segala buruk kita, pastilah terselip satu baik kita.

Bukankah mencampurkan yang baik dan buruk menjadi satu,malah bisa dibilang tindakan yg hina.

Bukankah hal ini yang ingin disampaikan oleh simbol Yin dan Yang?

Simbol Yin dan Yang ini adalah simbol dari agama Budha. Tapi tahukah kita ternyata simbol ini sarat akan makna filosofis kehidupan dan ternyata relate dengan sejarah islam.

Kala itu nabi Muhammad memiliki seorang sahabat bernama Al qomah RA . Al qomah RA dikenal dengan sahabat yg amalannya paling mirip dengan nabi. Dia berakhlak seperti nabi dan beribadah seperti nabi, tapi naas. Saat meninggal ia mengalami kesulitan. Sakaratul mautnya tersendat. Setelah diselidik ternyata Ibunya belum memaafkan atas perilaku Al qomah RA yg mengacuhkannya setelah menikah. Nabi nyaris membakar Al qomah RA bila saja sang ibu tak memaafkannya.

Terlihatkah? Disegala baik kita pastilah ada saja satu titik buruk yang tertutupi bahkan tak diketahui. Tapi kita pasti punya hal itu. Itulah hitam kecil diantara banyaknya putih.

Dan pasti kita tak asing pula dengan kisah ini. Tentang pelacur wanita yang memberikan minum anjing yg kehausan, lantas Allah meridhoinya hingga kelak wanita itu malah masuk surga.

Terlihatkah oleh kita? Disegala buruk kita pastilah ada satu baik kita. Mungkin kita tak sadar, belum sadar. Tapi mungkin tak tahu juga bahwa ternyata satu titik baik itulah yg menyelamatkan hidup kita. Putih diantara banyaknya hitam.

Maka tak perlu lah kita berkhayal tuk jadi abu-abu.

Siapkah sang abu abu itu?

Yang pabila berkata ia dusta.
Yang pabila berjanji ia ingkar.
Yang pabila diberi amanat ia berkhianat.

Yang mencampurkan segala yang baik dengan yang buruk. Dunia takkan pernah punya tempat untuk sang Abu-abu sedemikian

Tentukan sikap! Biar tuhan yang menjadi sebaik-baik penonton, pengawas dan penilai kita.

No comments:

Post a Comment