Tuesday, March 6, 2018

Psikologi Agama


Oleh #PemudaAbad21

Bermula dari status instastory teman beberapa hari yang lalu. Disana ia menulis

"If you talk to god you praying. if god talk to you, you have schizophrenia"

Lalu gue komentar.

"Nice sarcastic!"


disana saya langsung berpikir. Kata kata itu yang menurutnya dia ambil dari buku kuliahnya yang kini sedang melanjutkan studi S2. Kata-kata yg nampaknya relevant. Namun saya pun mengiyakan. Tapi bila ditelisik lebih jauh lagi dan dilihat dari sudut pandang agama akan ada kesenjangan bahkan disonansi kognitif disana.

Ilmu psikologi erat kaitan jiwa, ketenangan jiwa bisa diraih dengan kecerdasan spiritual (SQ). Namun bila disebutkan bila kita berbicara dengan tuhan kita berdoa, namun bila tuhan berbicara dengan kita. Berarti kita "GILA"

Lantas, bagaimana kabar MUSA. yang menerima 10 Perintah tuhan dari Bukit Tursina, karena memiliki mukzizat berbicara dengan tuhan disana. Apakah MUSA bisa dikatakan GILA? karena TUHAN BERBICARA LANGSUNG DENGANNYA.

Lantas, bagaiman kabar Muhammad, yg menerima perintah sholat dai SIDHROTUL MUNTAHA, kala Isro dan Mi'raz. Apakah MUHAMMAD bisa dikatakan GILA? karena ALLAH berbicara langsung dengannya.

Jika berbicara dikonteks ini adalah saling mendengar suara-suara, atau merasa melihat tuhan (Delusi dan Halusinansi) mungkin bisa saja ini betul adalah beberapa simtom dari schizophrenia.

Tapi bagaimana bila itu adalah suara hati kita? Suara hati yang tumbuh karena kejernihan jiwa. Jiwa yang sudah manunggal sehingga seakan akan menyatu dengan entitas tuhan. Konsep manunggal sendiri adalah konsep para ahli tasawuf dan Sufisme

Dengan melihat hal ini, ternyata memang Psikologi dan Agama bukanlah hal yang bersifat Himpunan Bagian. Namun lebih kepada Himpunan Beririsan. Setidaknya ini kesimpulan pribadi saya yang mengacu pada QUOTES diatas tadi.

Tapi karena hal ini saya jadi teringat sebuah Sarcasm yg sangat mahsyur di kalangan Sufisme.

"Belumlah dianggap sebagai pengikut nabi yang Khaffah bila belum pernah di cap GILA"

bagaimana menurut mu?

No comments:

Post a Comment