Tuesday, May 24, 2016

Reinakarnasi Jiwa Part 2



“ Jika kau meniadakan diri mu, maka akan tampak mutiara dalam raga mu, dan karenanya kau bisa menjadi apapun yang kau mau dan mendapatkan apapun yang kau pinta, namun sebelumnya kau harus memanunggalkan dirimu” – Jalaludin Rumi

Setelah melewati masa-masa terberat kala SMP. Ternyata itu adalah titik balik dalam hidup saya. Yaa bisa dibilang masa itu adalah awal dari perjalanan Reinkarnasi Jiwa ini. Hinga akhirnya tibalah masa SMA.


Seperti yang diceritakan pada part 1 ,  kala SMP saya sempat dirawat di rumah sakit dan dalam pengaruh obat. Entah… obat dari dokter itu seperti memberi efek kantuk yang begitu dahsyat. Dan itu bukan sekali dua kali, namun saya sering kedapatan tidur pada saat pelajaran berlangsung. Malah salah seorang teman saya, sebutlah namanya Ksatria. Ia mengabadikan kisah saya yang mampu tertidur dalam posisi terduduk dalam blog pribadinya. Sial!
Namun anehnya saya tetap bisa mencerna pelajaran demi pelajaran sehingga tetap mendapatkan peringkat. Dan pada awal masa SMA ini saya juga bertemu dengan seorang yang kelak menjadi CINTA YANG TAK PERNAH SAMPAI saya.

Yaa saya sama seperti remaja pada umumnya yang juga bisa merasakan cinta. Toh kala SMP saya sempat pacaran pada teman SD lalu menjadi teman lagi kala SMP. ya dialah kisah BENCI JADI CINTA saya, semoga bila ada lain kesempatan saya akan sempat menceritakannya. Namun hubungan saya dengannya tidak begitu dalam sehingga harus berakhir dalam kurun waktu 2 bulan saja. Sebutlah Cinta MONYET juga.

Kembali pada CINTA YANG TAK PERNAH SAMPAI, sebutlah namanya Gina. Dia anak pecinta alam, perawakannya mungil, memakai hijab, wajahnya putih bersih serta sangat meneduhkan, selalu diantar dengan mobil karimun ayahnya serta julukan KEBO disandangkan padanya, karena ia juga sering kedapatan tidur dikelas. Mungkin ia slalu lelah karena kegiatan pencinta alamnya. Saya menyimpan foto-fotonya yang diperoleh dari Friendster, sesekali mengSMSnya namun hingga lulus saya tak pernah mengutarakan perasaan saya padanya. Bukan hanya padanya namun juga pada Minnie, Jimat, Linda, Fitria, Kartika, Mogi yaa mereka ini adalah nama-nama perempuan yang bisa dibilang cinta saya kala SMA. Tapi lagi. Sampai lulus, saya TAK PERNAH MENGUTARAKANNYA. Yaa kala SMA saya melewati satu momen realita FTV dalam hidup, PACARAN.

Saya sama sekali tak pacaran kala itu, hingga salah satu sahabat saya,Win. menyebut saya, JOMBLO SEPANJANG MASA kala itu. Apa alasannya.?

SAYA TAK MAU TUHAN SAYA CEMBURU.

Terdengar aneh? Yaa setidaknya saya dulu berpikir seperti itu. Saya tidak mau menduakan cinta pada tuhan saya. Cinta ini harus murni, harus suci. Yaa itu pikiran IDEALIS saya kala SMA. Padahal bisa dibilang selepas dari perkenalan dengan Gina, saya bertemu banyak teman wanita. Ada yang dia suka saya tidak suka, saya suka dia tidak suka dan saya suka dia suka, namun tak pernah menjadi sebuah hubungan, karena yaa alasan tadi.

SAYA TAK MAU TUHAN SAYA CEMBURU.

Kala SMA saya selalu mengataskan tuhan diatas segala galanya. Mungkin karena itu saya dibilang ANEH hingga GILA. Sempat salah seorang teman kelas 3 SMA saya berujar pada saya.

“ KALO GITU, SONO LO TEMENAN SAJA AMA TUHAN LO!”

Saya hanya bisa melongo mendengar kata katanya. Pada konteks perkataannya. Heyy TUHAN ITU LEBIH DARI SEKEDAR TEMAN. DIA RAJA KITA. Dalam hati saya.
Lalu saya mencoba mensublimasikan perasaan perasaan yang tak tercurahkan pada sebuah medium agar ia mempunyai “rumah”. ialah Cerpen dan Puisi. Ketika SMA saya mulai suka dan membeli buku buku Khalil Gibran mengahayatinya, menyelami kata-katanya. Biar Cinta Agung Ini hanya kupersembahkan padanya.

Bila boleh diberi tema.

Mungkin masa SMP adalah bertemakan PENCARIAN

Dan kala SMA adalah bertemakan CINTA.

Yaa saya mendapatkan banyak keuntungan dengan tidak berpacaran dan hanya fokus memperbaiki diri dan terus bertakwa padaNya. mulai dari mudahnya saya berprestasi kala SMA. Saya sempat beberapa kali menjuarai lomba modelling dan MTQ, hingga prestasi di kelas. Yang membuat orang tua saya mengapresiasi dengan berbagai macam benda mulai dari Playstasion, kelebihan uang saku dan pelayanan yang memanjakan.

Disitu saya menyadari. Tidak akan pernah merugi Mencinta dan Dicinta tuhan. TAK AKAN. Perjalanan ini sungguh nikmat. Meski saya tak dapat cinta dari wanita wanita. Apa yang lebih hebat dari seorang hamba yang dicinta dan mencinta karena tuhannya.

Salah satu akhwat teman latihan PMR untuk gebyar ekskul saya pernah menyuruh saya untuk menegur anak anak pecinta alam yang masih beraktivitas pada waktu magrib. (Dia mengikuti 2 ekskul, Rohis dan PMR).

“ Ri suruh anak anak Grapala Sholat dulu tuh!” ujarnya.

Saya hanya berkata padanya.

“ biarlah… Mereka sudah dewasa. Allah tidak pernah rugi hambanya tidak sholat, justru sang hambalah yang merugi karena tak sholat” ujar saya pada awal kelas 3 SMA kala itu. dia hanya manggut-manggut mendengarnya.

Tapi bukankah Bila ALLAH mencintai seorang HAMBA maka ia akan mengujinya?

Yaa saya tidak sadar. Bahwa kala itu UJIAN sesungguhnya bukanlah UN saja yang akan saya hadapi kala itu saja tapi ujian IMAN dari Nya. Yaa saya akan menghadapi ujian itu kala kelas 12.

KELAS 3 SMA. Lagi lagi di penghujung starta. UJIAN CINTA.

Bersambung.


No comments:

Post a Comment