Sunday, April 15, 2018

"INDONESIA BUBAR TAHUN 2030!"



#PemudaAbad21

Sebenarnya dalam mengambil sebuah sikap, tindakan atau pandangan, kita hanya mengacu pada dua kutub saja. Tak lebih. Tergantung konteks dari apa yang ingin diatribusi.

Apakah itu Subjektif atau objektif
Apakah itu secara Umum atau Khusus
Apakah itu secara optimis atau kah pesimis.

Apalagi bila dilengkapi dengan sebuah kebijaksanaan seorang Sufi dalam mengambil keputusan. Dimana menurut mereka segala sesuatunya tidak bersifat pasti bukan juga tidak pasti. Mereka lebih senang mempercayai segala yang akan terjadi itu serba BELUM TENTU. belum tentu kamu benar. Belum tentu juga kamu salah.


Menyikapi pernyataan dari ketum Gerindra. Prabowo Subianto yang cukup kontroversial. Yang menyatakan dalam pidatonya bahwa Indonesia akan berkahir pada tahun 2030. Tentu kita bertanya tanya. Apakah hal ini mungkin terjadi? BELUM TENTU. yaa BELUM TENTU. bisa iya bisa tidak.

Tapi kita tau. Beliau mencoba mengambil sudut Pesimstis dalam pernyataannya. Apakah ia mencoba untuk anti mainstream disaat tokoh-tokoh lain "meramalkan" Indonesia akan maju dalam segi perekmonomian pada tahun 2030. Berbeda dengan tokoh lain. Prabowo malah akan menyatakan Indonesia Bubar pada tahun itu.

Pandangan pesimistis ini kadang perlu. Untuk kita lebih mengantisipasi dan berjaga jaga dalm bertindak kedepannya. Rasa pesimistis ini lahir dari kumpulan emosi emosi negatif seprti rasa takut, cemas dan khawatir. Namun pada kenyataan banyak hal-hal berubah dimulai dari perasaan takut bahkan cemas.

Takut akan kegelapan terciptalah lampu.
Cemas akan terlambat maka dipasanglah alarm untuk berjaga jaga sebagai tindakan preventif.
Takut Indonesia akan bubar pada tahun 2030. Maka dari sekaranglah bangsa ini harus bebenah.

Sudah cukup banyak tokoh tokoh yg menyatakan Indonesia akan menjadi negara besar pada tahun 2030. Kita terlena akan asumsi asumsi utopis yang belum terjadi. Tanpa ada yg menyadarkan realita yg sebenarnya terjadi di negri ini. Rupiah yg melemah, pembalakan hutan, eksploitasi SDA. Semua begitu kontras dengan para utopis. Hingga akhirnya Prabowo berkata.

"Indonesia akan bubar pada 2030!"

Disaat tokoh2 lain berkata,pada tahun itu kita akan berjaya. Prabowo malah berkata sebaliknya. Bahkan parahnya ada berkata Prabowo sedang berdelusi. Ia hanya terinspirasi dari Novel.

Kawan. Prabowo bukan sedang berdelusi. Prabowo hanya mencoba menyadarkan diri kita dari asumsi asumsi utopis. Dengan pandangan pesimisnya.

Agar kita takut. Agar kita siaga. Agar kita waspada. Bukan untuk memecah belah kita. Setidaknya ini asumsi pribadi saya.

Apakah ini hanya salah satu strategi komunikasi darinya? Entahlah. Tapi rasanya kita harus berterima kasih.

Setidaknya sudah diberikan pandangan yg berimbang dari para tokoh.

Sekarang. Tinggal bagaimana kita sebagai bangsa menyikapinya. Apakah terlena dengan pandangan-pandangan utopis. Atau mencoba bersiaga dengan pandangan pesimis.

Terima Kasih.

Lik

No comments:

Post a Comment