Tuesday, February 16, 2016

Anomali Beasiswa

Hari ini adalah pembagian hasil dari tes kompetisi beasiswa yg siselenggakan LPBB Bintang Solusi Mandiri, siswa terbaik akan mendapat beasiswa non tunai berupa belajar gratis selama beberapa bulan.
Hari ini kami akan ke 4 tempat, 2 SMP Swasta dan 2 SMP Negri.
Baru menyerahkan hasil di satu SMP swasta, mata ini sudah berkaca kaca. SMP Muhammadiyah 5, Jaktim.
Saya akui saya sempat underestimate pada sekolah ini. Dulu. Tapi tidak lagi setelah bertemu beliau.
Pak Eddy Zainudin Asyikin (sengaja tidak disamarkan), Wakasek dari SMP ini.
Seperti sekolah-sekolah sebelumnya, saya menjelaskan bagaimana cara mengkonfirmasi dan mengclaim beasiswa yang di dapat oleh 15 anak dari sekolah tersebut. Beliau diam fokus mendengarkan. Sampai akhirnya kami memberikan bingkisan sbg tanda terima kasih, dan sekaligus akan izin berpamitan.
Beliau Menahan Kami. Saya dan teman saling berpandangan.
"Ada yg ingin saya sampaikan" ujarnya
 Saya meneggakkan posisi duduk.
"Saya mewakili kepala sekolah, mengucpkan terima kasih yang sebesar besarnya. Karena telah bersedia mendukung anak-anak kami dengan memberikan beasiswa non tunai hal itu sangat berarti untuk mereka kedepan. bila saja diberi beasiswa tunai, mungkin saja murid-murid malah menggunakannya untuk hura-hura atau foya-foya.....sekali lagi terima kasih"
Saya tercekat, tenggorokkan kering, mata ini berair tak terbendung. Lantas saya hanya mengucapka kalimat terakhir sebelum undur diri.
"kita bersinergi yah pak".
.
.
.
Sekolah yang dipandang sebelah mata. Tapi mempunyai seorang guru yang bermental seperti ini. Tak memandang sesuatu dari segi materi saja, namun melihat
sesatu yg bermanfaat tak hanya dinilai dari materi belaka.
Saya yakin sekolah ini cepat atau lambat akan menunjukkan prestasi dan diakui. Keyakinan saya pribadi.
"karena kebaikan satu hal Allah bisa saja meridhoi tempat dimana orang itu bernaung"-alhadist
Lantas.
Muncul anomali dalam benak saya.
Apa memang seharusnya seperti itu saja beasiswa pendidikan?
Sang siswa atau mahasiswa diberi beasiswa berupa bebas biaya bayaran selama beberapa bulan atau full. 
Bukan bersifat tunai karena.....
"Bila saja diberi beasiswa tunai, MUNGKIN SAJA murid-murid malah menggunakannya untuk hura-hura atau foya-foya...."- pak Eddy Zaenal.
Orang seperti beliau, harus dilesatrikan.
.
Ttd.
MDG yang megharu biru

No comments:

Post a Comment